Pages

2.13.2016

Mahasiswi Kedua Kalinya. Yakin?

hai blog, apakabar? Wah rindu ya udah setahun ga ditulisin *mulai gaje*

Jadi sekarang ceritanya sudah semester 2 di Fakultas Kedokteran Unsyiah.  Iya sebenarnya aku angkatan 2014 kan, sempat kuliah di LSPR, Sekolah khusus komunikasi. Kuliah satu semester terus mutusin untuk pindah ke Banda Aceh dan pulang ke Bnda Aceh tanggal 4 Februari 2015. Padahal udah tau mau ngambil apa buat jurusan semester 3 nanti. Nganggur dulu sekitar 6 bulanan. Hiks. Nganggur itu nggak enak ya.. Jadi nganggur itu mulai dari Februari 2015 kemaren dihabiskan dengan nonton film korea (Of Course lah), disuruh beli ini itu, terus belajar buat SBMPTN lagi. Sempet juga ngirim screenshot ke temen tentang buku nikah yang lagi aku baca-baca pas dirumah nenek kalo lagi bosan. Bacaan anti mainstream mengatasi kebosanan : Buku Risalah Nikah hahaha kalo-kalo aja ga lulus SBMPTN 

Tapi alhamdulillah enggak jadi dan bisa lulus di pilihan pertama, Fakultas Kedokteran.  Selama aku nganggur itu, selain nontonin drama korea dan running man terus, juga jadinya sering datang ke resepsi nikahan bareng abang dan gak pernah absen di arisan keluarga. Ntahlah itu temenin nenek, gantiin mama yang ga bisa datang atau karena sodara sendiri yang bikin acara. Pertanyaan "Kuliah dimana?" kek udah jadi kewajiban sodara-sodara, bapak-bapak atau ibu-ibu yang aku temuin. Dan saat itu aku belum bilang mau keluar dari LSPR selain sama temen-temen LSPR, temen SMA dan abang-abang.

"Kuliah di LSPR, tante." "Apa itu?" "London School." "Oh udah kuliah di london????????????" "............................................................"  Ada juga yang pas aku jawab LSPR, direspon dengan "Oooh president university..." *Jedukin pala ke tembok* Dan bayangin aja capeknya aku jawab kuliah dimana, belom lagi jelasin LSPR itu apa, bla bla bla. Aku udah kek Kepala Marketing LSPR. Udah bisa minta gaji bulanan ama mam Prita ~ belom lagi pas abang bilang "Dia gak mau lagi tuh kuliah disitu, udah pindah ke banda aceh"

Dan itu menambah rumit. Jadi Frequently Asked Question Number 2 adalah : "Kenapa? Jadi mau kuliah di sini? Unsyiah? Mau ambil jurusan apa?"  Itu dah kek air keluarnya. Lancar kali. Jadi menurut aku sih pertanyaan cem "Kapan nikah" Gaada apa-apanya di bandingkan aku yang 6 bulan ditanya itu terus. Dan itu terus terjadi.

Q : "Kenapa keluar? Gak enak ya LSPR?"
A : "Enak kok. aku malah udah betah banget kuliah disitu. Suka pelajarannya, udah tau prospek kerjanya, dosennya asik dan udah dapet temen juga"

Q : "Karena IPnya gak bagus?"
A : "Nggak juga, mau lihat KHS ku gak?" GEEEELAAAAAK SOMBONG BANGET *belom ada sih yang diginiin*

Q : "Gak enak ya jakarta?"

Nah itu dia, Jakarta itu (bagi aku yang biasa tinggal di kota kecil) cem gedek kali, terus macet dimana-mana trus orangnya (tetanggaan) kadang-kadang suka egois sendiri, ga peduli ama tetangganya. Tapi itu cuma di sebagian jakarta yak. Tapi itu bukan sama sekali alasan aku pindah dari LSPR. There's something more complicated and I can't explain it here. It's a personal reason that I quit. And it's even harder to say goodbye from the other side to people you are comfortable with and you want to share with. It's harder to leave a place when you finally find your passion there. And I faced it last year just to be stronger.   And now, I live much happier in Banda Aceh Alhamdulillah

okay, move on ~
Jadi dari awal pas bimbel SBM di Banda Aceh. lewat lah adek kelas ku pas di SMA. "Eh kok ada disini ke kak?" Lalu satu bimbel itu tau aku siswa tahun kemaren padahal udah coba kututupi dengan muka sok baby face. 

Satu setengah bulan bimbel, ikut SBM. Trus pas selesai buka puasa bareng temen SD, salah satu kawan yang ikut SBM juga tahun 2015, Yusman, bilang "Sa, udah liat pengumuman SBM?" terus aku coba buka di HP "Belom man, gak bisa-bisa, lagi banyak yang buka" "Loh? Aku udah bisa loh sa. Alhamdulillah lulus, nih pake aja hapenya Hafiz" Terus buka dari hape si Hafiz *hape pinjaman* Terus pas buka tulisannya lulus. Respon pertama aku : "Piz, ini betolan? Apa semua pengumuman yang dibuka dari HP ke tulisannya lulus?" HAHAHAH Terus pada diselamatin kan. Dan aku tiba-tiba aja terdiam.

Is it really what I want?

Yakin Sa? Yakin? Kedokteran berat loh, kata seseorang. Iya emang. Penuh perjuangan untuk melawan kantuk hanya untuk belajar. Tutorial, praktikum anatomi,histologi,fisiologi, OSCE, skill lab, harus dihadapin. And when I first saw you, from across the room, I could tell you were curious~  *I'm a directioner* OK STOP. In the first semester, on the 1st and 2nd blok (Sistem KRS nya blok, semacam paket) I once regret what I chose. Why did I choose this major instead of major that I took in 2014(Communication)? Then when I learnt how our body works, the system that Allah creates, I just fell in love in this major that fast. You need to move on. And I was struggling to just move on from communication to this major. Hahaha sepele yak tapi lumayan juga. Kayak masih "Kenapa sih aku pindah ke jurusan ini..." Dan sekarang udah lumayan, I didn't even believe I said that before.

I once have a dream to be a doctor. A good doctor. And I know it's not easy, right? So keep supporting me to be a good one. Because it's kinda rare.



0 komentar:

Posting Komentar